<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d37849578\x26blogName\x3dVeritas+of+Islam\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://pasukanbadar.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://pasukanbadar.blogspot.com/\x26vt\x3d3901965244543772544', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Tuesday, January 09, 2007

MEMAHAMI KEMBALI KONSEPSI JIHAD DIDALAM ISLAM


Ketika kita membaca kata “Jihad” sebenarnya mungkin yang terbayang dihadapan kita adalah bahwa jihad adalah suatu konsep peperangan didalam Islam, memang banyak ulama yang berpendapat bahwa jihad sebenarnya bukan hanya menyangkut perang, namun fokus kita dalam bahasan ini adalah jihad dalam arti peperangan yang ada didalam konsepsi hukum Islam.



Jihad seringkali disalah artikan sebagai kegiatan ofensif atau menyerang negeri-negeri lain yang bukan Islam dalam rangka penyebaran Islam. Pada kenyataannya didalam konsepsi islam Jihad dikenal sebagai suatu konsep defensif yang hanya boleh dilakukan untuk membela diri.



Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (2:190)



Islam mengenal istilah da’wah disamping istilah jihad, da’wah artinya mengajak orang dengan cara yang baik dan ini adalah cara yang paling baik didalam menyebarkan Islam.



Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(16:125)



Konotasi perang untuk menyebarkan agama sebenarnya mempunyai makna lain yaitu memaksakan kehendak inilah yang kemudian ditolak oleh Islam, Islam mengajarkan tidak ada paksaan dalam beragama.



Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) (2:256)



Tuduhan yang dialamatkan kepada Islam sebagai agama yang menyebarkan keyakinannya dengan peperangan sesungguhnya amatlah naif, sebab kita tahu tidak ada satupun tentara Islam yang datang ke Asia Tenggara dan menyebarkannya lewat peperangan disana akan tetapi faktanya Islam menyebar di Asia Tenggara dengan begitu masif. Dari sinilah kita dapat menyimpulkan bahwa Islam memang disebarkan secara damai dan peperangan dilakukan jika pemerintah yang berkuasa mencoba untuk menghentikan dan menghalang halangi da’wah Islam dan ini adalah salah satu bentuk defensif.



Didalam sejarah Islam kita mengetahui peperangan yang dilakukan Rasulullah Saw dan para sahabatnya terhadap musyrikin Quraisy adalah bentuk defensif dari penindasan yang dilakukan terhadap mereka. Allah berfirman :



Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134]. Dan berbuat fitnah[135] lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (2:217)



Penyebaran Islam kewilayah-wilayah Romawi yang sering dituding sebagai salah satu bentuk manifestasi dari bentuk penyebaran Islam melalui kekerasan sebenarnya tidak lepas dari sikap defensif kaum muslimin ketika dawah mereka dihalang halangi. Bentrokan pertama dengan kaum Romawi dimulai pada perang Mut’ah dimana kaum muslimin membalas kekejaman romawi atas perlakuan mereka terhadap utusan kaum muslimin yang hendak menyampaikan Islam terhadap mereka.



Ahli-ahli sejarah masih berbeda pendapat mengenai sebab-musabab terjadinya ekspedisi Mu'ta itu. Sebagian mengatakan bahwa dibunuhnya sahabat Nabi di Dhat't-Talh itulah yang menyebabkan adanya penyerbuan sebagai hukuman atas mereka yang telah berkhianat itu, yang lain berpendapat bahwa ketika Nabi mengirim seorang utusan kepada gubernur Heraklius di Bushra (Bostra), utusan itu dibunuh oleh orang badwi, dari Ghassan, atas nama Heraklius. Lalu Muhammad mengirimkan mereka yang sedang berperang di Mu'ta supaya memberi hukuman kepada penguasa itu dan siapa saja yang membantunya. (Muhammad Husain Haikal, Sejarah Hidup Nabi Muhammad Saw)



Pertempuran selanjutnya yang diteruskan kaum muslimin terhadap wilayah-wilayah lain dari Romawi tidak lain adalah karena Romawi masih ingin melancarkan kepada Islam dan kaum muslimin. Haikal mencatat ketika kaum muslimin berhasil menguasai jazirah semenanjung arab utara.



Sementara perhatiannya sedang diarahkan ke seluruh jazirah Arab supaya jangan lagi ada pihak yang akan dapat menggoyahkan, dan keamanan di seluruh wilayah itu benar-benar aman sampai ke pelosok-pelosok, tiba-tiba ada berita sampai kepadanya dari pihak Rumawi, bahwa negara itu sedang menyiapkan sebuah pasukan tentara yang hendak menyerang perbatasan tanah Arab sebelah utara, dengan suatu serangan yang akan membuat orang lupa akan penarikan mundur yang secara cerdik dilakukan pihak Arab di Mu'ta dulu itu. (Ibid )



Inilah yang kemudian harus dipahami ketika kaum muslimin kembali menyerukan Jihad ketika menghadapi arogansi negara-negara barat yang bukan suatu kebetulan berada pada posisi membunuh kaum muslimin, menjarah tanah mereka, di Irak, chechnya. Afghanistan, Palestina, dan berbagai belahan bumi lainnya. Apa yang kaum muslimin lakukan adalah membela harga dirinya, mempertahankan keluarga saudara-saudara mereka serta tanah air mereka, sampai disini sesungguhnya perjuangan yang dilakukan kaum muslimin dalam bentuk jihad fisabilillah dalam arti peperangan mendapatkan legitimasinya.



Bagaimana dengan sebagian kaum muslimin yang melakukan pengeboman atas nama Islam ?, tentu saja kita harus memahami konsep dan memahami kondisi mereka, konsepsi Islam jelas melarang membunuh orang-orang yang yang tidak berdosa, yang tidak mengangkat pedang terhadap mereka.



Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( 5:8 )



Namun kita harus memahami kondisi psikologis mereka yang membuat mereka lebih emosional ketimbang dalam keadaan yang biasa, dari sini kita tidak dapat membenarkan tindakan mereka, namun disisi lain kita harus juga tidak menimpalkan semua kesalahan kepada mereka sebab apa yang mereka lakukan adalah reaksi dari kebiadaban musuh musuh Allah, dan seharusnya barat lebih banyak berintropeksi ketimbang menyalahkan kaum muslimin sebab tidak ada asap tanpa api, tidak ada reaksi tanpa aksi.



Wallahu A’lam Bishowab

 

SEMUT DAN MUKJIZAT LAIN DARI AL QURAN

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"; maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". ( 27 :18-19 )


Misionaris mengklaim bahwa ayat tersebut merupakan kesalahan terbesar Quran sebab menurut mereka bukankah semua orang sudah tahu bahwa semut tidak berbicara akan tetapi berkomunikasi dengan mengeluarkan cairan kimia untuk berkomunikasi satu sama lain dan tidak bersuara sama sekali ?, tentu saja pemahaman bodoh mereka sudah ketinggalan zaman dan kebodohan mereka menutupi logika dan akal mereka dari perkembangan ilmu pengetahuan yang makin maju bukan stagnan.


Apakah semut mengeluarkan suara itu adalah pertanyaan besarnya sebab kita tidak mungkin mengetahui bahasa semut dan tidak mungkin memahami arti secara mendetil dari suara yang dihasilkan akan tetapi kita mungkin saja dapat memprediksi maksud dari suara yang dihasilkan tersebut sebagai bukti bahwa memang ada komunikasi dengan menggunakan suara antara satu semut dengan semut yang lain.


Permasalahannya memang semut mengeluarkan suara tidak seperti penelitian yang dilakukan sebelumnya, Robert Hickling, dari National Center for Physical Acoustics University of Mississippi dan Richard L. Brown, dari Department of Entomology and Plant Pathology, Mississippi State University melakukan penelitian tentang komunikasi semut dengan menggunakan suara dan hasilnya tentu saja membuat propaganda para misionaris dan orientalis menjadi sesuatu yang dungu dan bodoh, bahkan sedikit ketinggalan informasi ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Hasil penelitian dari dua ilmuwan tersebut membuktikan bahwa memang semut menghasilkan suara dalam berkomunikasi satu sama lainnya, tidak hanya mendokumentasikan hasil penelitian mereka akan tetapi juga mereka merekam suara semut untuk membuktikan penelitian mereka hasilnya dapat dilihat pada link dibawah ini.


http://home.olemiss.edu/~hickling/


Akhirnya tentu saja kita dapat mentertawakan kebodohan para penganut agama pagan tersebut, kenapa ?, sebab mereka dengan susah payah mencoba mengutak utik kebodohan Al Quran dan akhirnya membuat mereka dipermalukan sedangkan mereka tidak pernah memperhatikan kitabnya sendiri.


P. Lama: Daniel: 7

Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.


Tanduk yang berbicara ?, bagaimana tanduk berbicara apakah tanduk mengeluarkan suara untuk berkomunikasi ?, tentu kaum muslimin patut bertanya apakah ini merupakan lelucon atau memang bible benar benar mengajarakan hal yang rasional yang membuat kaum pagan semakin sombong dengan kebodohannya, tentu saja pengikut agama pagan itu harus berpikir keras bagaimana tanduk itu berbicara bukankah begitu ?.


Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. ( 2:13 )


Wallahu A’lam Bishowab













 

Yesus Memang Dikirm Untuk Kaum Yahudi Saja


Jabir bin Abdullah meriwayatkan Rasulullah Saw bersabda : Allah telah memberikanku lima hal yang tidak pernah diberikan pada Rasul-Rasul sebelum aku … setiap Rasul diutus hanya kepada bangsanya saja sedangkan diriku untuk seluruh manusia ( HR Bukhar volume 1, Kitab 7, Nomor 331)


Sebenarnya tugas Yesus sebagai pengemban wahyu dari Allah kepada hanya bangsa Yahudi sudah nampak jelas diberbagai bagian didalam injil itu sendiri, kita melihat bagaimana Yesus menolak seorang wanita Kana’an yang meminta anaknya disembuhkan dari kemasukan setan, Yesus menafikkannya dengan mengatakan:


Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (matius 15:24)


Walaupun akhirnya Yesus menolong perempuan tersebut namun penegasan misi yang diembannya, dan penolakannya diawal untuk membantu wanita tersebut membuktikan bahwa Yesus memang hanya di utus kepada bani Israil, dan jikapun dia menolong wanita tersebut hanya karena alasan kemanusiaan.


Penegasan itu juga nampak dari pesan Yesus kepada para muridnya yang mewanti-wanti mereka untuk tidak menyebarkan ajarannya kepada orang selain dari Bani Israil


Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6)


Nampaknya walau ayat ayat mengenai misi kerasulan Yesus begitu jelas namun klaim-klaim para misionaris yang ingin melegitimasi misi mereka kepada bangsa diluar bangsa Yahudi (Bani Israil) membuatnya semakin kabur, mereka mengklaim bahwa misi Yesus sebelum dia dibangkitkan memang kepada bani Israil namun setelah kebangkitannya maka tugas tersebut kemudian menjadi kepada seluruh bangsa. Mereka mengajukan ayat-ayat injil untuk membenarkan klaim mereka yaitu:


Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Matius 28:19)


Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.(Markus 16:15)


Persoalannya kemudian apakah kemudian murid-murid Yesus kemudian akan mengingkari apa yang diperintahkan kepada mereka ?, sebab jika memang Yesus memerintahkan hal yang demikian maka seharusnya murid-muridnya mengikuti perintah Yesus tersebut, faktanya bahkan murid-muridnya menentang Paulus yang mengajarkan ajaran Yesus kepada orang yang tidak bersunat yang merupakan metafora dari kaum yahudi yang memang diperintahkan untuk bersunat.


Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka." (Kisah Para Rasul 11:3)


Kenyataan bahwa sikap Paulus yang pergi kepada orang-orang yang bukan dari kalangan Bani Israil ditentang oleh murid-murid Yesus amatlah mengherankan sebab bukankah Yesus sudah mengatakan beritakan injil keseluruh dunia ?. Tidak hanya itu fakta bahwa kemudian murid-murid Yesus hanya menyebarkan ajaran Yesus kepada bangsa yahudi saja terungkap ketika mereka menyebar dan mengajarkan injil.


Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. (Kisah Para Rasul 11:19)


Disadari atau tidak nampaknya murid-murid Yesus telah, melanggar apa yang diperintahkan Yesus. Akan tetapi benarkah demikian ?, apakah kontradiksi ini merupakan bentuk manipulasi lain dari Alkitab ?. Kita mengetahui bahwa yang pertama kali mengatakan bahwa ajaran injil diperuntukkan untuk seluruh dunia berdasarkan perkataan dari Paulus


berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; ( Galatia 1:16)


Kita juga melihat bagaimana Paulus bersikeras tindakannya diperintahkan oleh Yesus ketika dia di protes oleh murid-murid Yesus yang lain akibat perbuatannya mengajarkan ajaran Injil kepada bangsa non Yahudi (Kisah Para Rasul 11:1-18). Kesimpulan dari semua ini bisa kita katakan bahwa Pauluslah yang pertama kali mengajarkan bahwa injil diberitakan kepada semua manusia bukan bangsa Yahudi saja.


Lalu bagaimana dengan injil Matius, Lukas, Markus, serta Yohanes yang mengklaim bahwa Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk menyebarkan injil kepada seluruh dunia ?, jawabannya adalah itu adalah suatu bentuk korupsi lain dari injil, mengapa demikian ?, sebab kalau kita lihat dari keterangan Alkitab (saya menggunakan software Alkitab versi 2.7) maka kita akan dapat mengetahui bahwa Injil yang pertamakali ditulis adalah Galatia yang ditulis oleh Paulus yaitu pada tahun 49 satu Masehi, sedangkan Markus pada tahun 55 Masehi, Matius sekitar tahun 60-an Masehi, Yohanes 80 Masehi, Lukas 60 Masehi. Kesimpulan dari semua ini adalah bahwa semua penulisan Injil dipengaruhi oleh ajaran Paulus, fakta ini diperkuat oleh Kisah Para Rasul dimana para murid Yesus mengiyakan pendapat Paulus padahal sebelumnya mereka menentangnya.


Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (Kisah Para Rasul 11:18)


Sementara di ayat selanjutnya terungkap bahwa murid-murid Yesus lainnya yang telah menyebar sebelumnya justru hanya mengajarkan Injil kepada Kaum Yahudi


Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. (Kisah Para Rasul 11:19)


Artinya murid-murid Yesus sebelumnya belum menyadari bahwa ajaran Yesus diperuntukkan untuk semua bangsa, sampai kepada Paulus datang. Dengan kata lain keempat Injil tersebut justru telah terpengaruh ajaran Paulus, atau tulisan yang ada di keempat Injil tersebut hanya untuk menjustifikasi apa yang diajarkan Paulus.


Wallahu A’lam Bishowab

























 

AGAMA KRISTEN PAGAN MENGHALALKAN MEMBUNUH DAN BERZINAH

 
Didalam agama kristen pagan dapat kita temukan kepercayaan bahwa hukum Taurat berlaku dari zaman Musa sampai kepada Yesus, dan berakhir sampai kepada ketika Yesus disalib. Saya tidak ingin mempermasalahkan perbedaan antara Yesus dengan Paulus dalam memandang hukum Taurat, tapi yang ingin saya katakan disini bahwa kaum kristen pagan percaya bahwa hukum Taurat dihapus, terkadang mereka berdalih hukum Taurat tidak dihapus namun tidak lagi berlaku bagi mereka. Hal ini telah berkali-kali disampaikan si nabi palsu Paulus dalam mengajarkan doktrin-doktrin agama pagan.

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklab orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13)

Jadi menurut Paulus si pendiri agama pagan hukum Taurat adalah kutukan, sehingga ketika Yesus disalib maka Yesus menanggung kutukan hukum tersebut. Konsekuensi dari disalibnya Yesus menurut Paulus si pendusta ini adalah bahwa hukum taurat tidak diberlakukan lagi bagi mereka.

Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. (Galatia 3:24-25)

Sebab dengan mati-Nya (tubuh Yesus yang disalib) sebagai manusia la telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai sejahtera. (Afesus 2:15)

Hukum Taurat telah batal dengan disalibnya Yesus, yang artinya umat kristen pagan tidak lagi diharuskan mengikuti hukum taurat.

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya o/en iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "Tidak ada seorangpun dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat." (Galatia 2:16)

Kesimpulan dari semua pernyataan Paulus ini adalah, Umat kristen pagan tidak lagi menjalankan hukum Taurat, dan seseorang cukup hanya beriman tanpa menjalankan Hukum Taurat maka dia telah mengikuti apa yang dikehendaki oleh Tuhan.

Namun pertanyannya adalah apakah hukum Taurat itu?, kita akan mendapatkan jawaban apa yang dimaksud hukum Taurat itu didalam Bibel perjanjian lama Kitab Ulangan pada pasal 27 yang bunyinya sebagai berikut :

Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi TUHAN, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin! Terkutuklah orang yang memandang rendah ibu dan bapanya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang menggeser batas tanah sesamanya manusia. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang membawa seorang buta ke jalan yang sesat. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang memperkosa hak orang asing, anak yatim dan janda. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidur dengan isteri ayahnya, sebab ia telah menyingkapkan punca kain ayahnya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidur dengan binatang apapun. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidur dengan saudaranya perempuan, anak ayah atau anak ibunya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidur dengan mertuanya perempuan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang membunuh sesamanya manusia dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin! Terkutuklah orang yang menerima suap untuk membunuh seseorang yang tidak bersalah. Dan seluruh bangsa itu harus berkata: Amin! Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!" (Ulangan: 27:15-26)

Dengan kata lain kita dapat simpulkan umat kristen pagan halal membunuh, berzinah, berbuat korup, mengambil hak orang lain, dan segala kebejatan lainnya, kenapa karena mereka tidak terikat dengan hukum Taurat dan cukup dengan beriman. Jadi anda boleh membunuh, berzinah, mengambil hak orang lain berbuat korup, asalkan anda beriman kepada Yesus. Jadi kita semua tidak perlu heran jika kita melihat bagaimana pembunuhan terbesar diabad ini dilakukan oleh penganut kristen pagan entah terhadap wanita dan anak-anak di Afghanistan, Irak, Bosnia Herzegovina, Maluku, dan diberbagai macam negara lainnya. Umat kristen pagan juga termasuk bangsa yang paling besar dalam angka perzinahan, baik dinegara-negara barat maupun penganut pagan dinegara-negara benua Amerika dan Asia. Dan jangan pula heran bagaimana mereka membantah bahwa itu semua tidak berkaitan dengan agama kristen pagan bahkan merengek-rengek mengatakan bahwa umat Islamlah yang menjadi penjahat sesunguhnya, walaupun tangan-tangan mereka berlumuran darah wanita-dan anak-anak kaum muslimin, sebab mereka berkeyakinan bahwa boleh berbohong demi kejayaan agama mereka

Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Roma 3:7 )

Kesimpulannya satu agama kristen pagan adalah agama yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya, baik itu membunuh dan berdusta, memperkosa hak-hak orang lain, dan itulah cerminan kaum kristen pagan sebenarnya kaum yang bermoral bejat dan biadab.

HITLER MEMANG PENGANUT KRISTEN PAGAN

Bertentangan dengan kepercayaan yang populer, salah satu dari orang yang paling jahat dari waktu kita, Adolf Hitler adalah benar-benar orang yang percaya bible dan penganut Kristen. Banyak penganut kristen akan dengan penuh nafsu menyangkal ini, tetapi mereka tidak dapat menyangkal kebenaran sejarah dan fakta yang jelas. Beberapa,akan mengatakan bahwa Hitler adalah seorang Atheist! . Seperti, Ann Coulter, seorang penganut Kristen pagan yang telah membuat kebencian dengan komentar yang keras kepada Islam, menyatakan:

" ini adalah pendekatan dari semua pembantaian manusia yang besar dari para pembunuh dari abad yang terakhir – semua dari mereka adalah Atheis: Hitler, Stalin, Pol Pot dan Mao"[1]

Akan tetapi bukan hanya hitler seorang penganut kristen akan tetapi dia menggunakan doktrin-doktrin kristen sebagai pembenaran untuk melakukan kejahatan terhadap bangsa Yahudi dan bangsa lainnya. Hal ini sangat menarik mengingat selama ini penganut kristen pagan mengatakan terorisme adalah sebuah ideologi yang dilahirkan oleh agama Islam, padahal hal itu adalah sebuah penyalah gunaan ajaran untuk membenarkan suatu tindak kejahatan. Berikut adalah beberapa kutipan dari buku Hitler, Mein Kamph:

Karena hari ini saya percaya bahwa saya bertindak sesuai dengan keinginan Maha Pencipta: dengan membela diri saya melawan kaum Yahudi, saya berperang karena menjalankan perintah Tuhan[2]

Tentu saja, yang belakangan tidak merahasiakan sikapnya kepada orang-orang Yahudi, dan ketika perlu ia bahkan mengambil cambuk untuk menggerakkan dari rumah Tuhan ( Yohanes 2:15) musuh ini dari semua ras manusia, yang kemudian sebagaimana biasa melihat di agama tak lain hanya suatu instrumen untuk keberadaan bisnisnya. Sebagai balasan, Kristus dipaku ke salib, sedang sekarang partai-partai Kristen menghina diri mereka memohon untuk suara Yahudi pada pemilihan dan kemudian berusaha untuk mengatur tipuan politik dengan partai Yahudi yang Atheis dan melawan bangsa mereka sendiri[3]

Hitler menunjukkan bagaimana bangsa Yahudi merupakan lawan bagi penganut Kristen sejati, dan Tuhan Hitler, Yesus Kristus, hal ini diperlihatkan Hitler kepada bangsa Yahudi.

“Untuk merusak keberadaan dari budaya manusia dengan membasmi pemelihara dan pendirinya akan menjadi suatu kejahatan yang buruk sekali dalam pandangan mereka yang percaya bahwa cita-cita rakyat berada pada%