<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d37849578\x26blogName\x3dVeritas+of+Islam\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://pasukanbadar.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://pasukanbadar.blogspot.com/\x26vt\x3d3901965244543772544', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Monday, December 04, 2006

Target #1 : Hancurkan Tasawuf !


Tasawuf tidak ada kosakatanya dalam bahasa Arab dan tidak akan ditemukan. Para Sejarahwan banyak mengaitkan "Tasawuf" adalah kata serapan dari Theoshofia sebuah ajaran dari Filsuf Yunani Phytagoras.

Theo = Tuhan. Dewa , Sophie = Kebijaksanaan, Hakikat.

Lidah orang arab menjadikan nya Theosof => Tasawuf.

Karena di dasari Filsafat, ajaran ini sebenarnya mengalami kebuntuan. Karena manusia tidak mampu menjawab banyak hal dan pertanyaan yang menjadi tanda tanya besar manusia tentang Tuhan dan Ketuhanan. Akhirnya bermunculan kesyirikan (mempersekutukan Tuhan), Trimurti, Banyak Dewa (Polytheisme), Kultus Individu, Penyembahan Berhala, dll. Ajaran Zoroaster dan Kebathinan bisa jadi anak dari faham ini.

Ajaran Theosofia ini sudah menyebar kedunia dan juga masuk ke jazirah arab melalui orang orang Romawi dan Parsi (Zoroaster). Bahkan sudah ada pada zaman Rasulullah. Contohnya banyak pada zaman itu orang orang yang kelakuannya mirip dengan orang-orang penganut Theoshopia, yaitu memakai pakaian/sal & wol/bulu2 binatang yang berkelakuan aneh, suka menyendiri, ibadah yang berlebihan sampai menyiksa diri dll.

Rasulullah SAW datang untuk membersihkan itu semua. Rasulullah SAW bahkan dalam hadits hadist beliau menyuruh ummat nya untuk tidak berlebihan sehingga melewati fitrah manusia dalam beribadah. Ibadah ada tuntunan nya dari Al Quran dan Rasulullah SAW sendiri.

Sepeninggal Rasulullah SAW, mulai ada friksi dalam tubuh Islam. Terutama yang kuat sekali friksi dari pengikut Ali R.A. bahkan friksi ini semakin kuat pada Zaman kekhalifahan Muawiyah. Friksi ini menyebabkan kekecewaan pada pihak Ali R.A. Yang mendorong pihak pengikut Ali kecewa pada kekhalifahan, lalu menjauhkan diri dari keduniaan dengan praktek zuhudnya. Akulturasi budaya tidak terelakkan. Prakteknya kebanyakan mengadopsi ajaran parsi, zoroaster , dan kebathinan yang ada pada zaman itu (terutaram di Iran, Iraq ).

Mulai saat ini lah tasawuf mulai lebih berkembang dan muncul ulama ulama tasawuf. Ditambah juga campur tangan Yahudi & Nasrani untuk memecah belah Islam yang melahirkan Syiah. Tasawuf pun menjadi ajaran yang menjadi sempalan dalam Islam.

Awalnya ajaran ini murni untuk bertujuan untuk zuhud, menjauhkan diri dari keduniaan tapi sayangnya pengikut pengikut tasawuf setelah angkatan pertama, mulai mengalami penyimpangan-penyimpangan dan tindakan-tindakan yang berlebihan. Apalagi akulturasi budaya dan agama tidak dapat terelakkan.

Timbul lah aliran aliran tasawuf yang lebih gnostic (percaya saja kepada sesuatu walau itu tidak logis dan realisits).

Orang orang tasawuf saat ini mendefinisikan "Tasawuf" dengan meraba-raba misalnya mengaitkan dengan kata "Wol", "Suci", "Shaff".

Lalu apa salahnya masuknya ajaran ini ? Ternyata Tasawuf adalah sumber dari banyak nya perpecahan dalam tubuh Islam. Lihat semakin banyak munculnya sekte sekte taswuf baru dalam Islam yang disebut "Tarekat". Tarekat ini berasal dari ajaran tasawuf.

Apalagi ? Tasawuf bernafaskan Falsafi artinya ijtihad bisa dilakukan sapa saja walau pun ilmu pemahaman Al Quran dan Haditsnya kurang. Terlihat banyak petinggi-petinggi Tasawuf yang katanya "Ulama" padahal pemahaman agamanya kurang sering membuat ritual ritual baru (bid'ah) yang katanya sebagai bagian dari Ijtihad. Dan Tiap orang bisa
berijtihad untuk dirinya pribadi walau bertentangan dengan Al Quran dan Assunnah. Karena yang jadi standar pengukuran disini bukan "Kebenaran" tapi "kebaikan". Intinya "asal mendekati Tuhan" apa saja bisa dilakukan.

Lihat saja Tarian Sufi ala Jalaludin Rumi, Wihdatul Wujud nya Al Halaj, dll ..

Kalau kita mau melihat sejarah lagi, semenjak munculnya karya-karya Tulisan yang dijadikan rujukan para Sufi dan Tasawuf seperti Ihya Ulumuddin nya Al Ghazali, Ibnu Sina, dan Al Hikam, karya beberapa ulama sufi lainnya, Islam mengalami penurunan drastis. Kita dapat melihat dari berkurangnya kuantitas dan kualitas ilmuwan-ilmuwan Muslim. Baik itu dalam bidang keilmuan "Agama" maupun keilmuan umum semacam sains dan teknologi. Padahal sebelumnya Islam banyak melahirkan ilmuwan ilmuwan terkenal seperti Al Khawarizmi, Al Gebra dll.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home