<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d37849578\x26blogName\x3dVeritas+of+Islam\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://pasukanbadar.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://pasukanbadar.blogspot.com/\x26vt\x3d3901965244543772544', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sunday, December 24, 2006

POPTIFAR Sebuah Pertanyaan Sejarah Bagi BIBLE

Quran membuat kesalahan dengan mengatakan orang yang membawa Joseph, anak Jacob adalah Aziz (Surat 12:21) Sementara nama sebenarnya adalah Poptifar[1]

Robert Morey salah satu orientalis menertawakan umat Islam yang menggunakan nama Al Aziz untuk pembesar istana yang membawa Yusuf kelingkungan kerajaan mesir, satu-satunya argumen Morey adalah bible yang menyatakan bahwa nama pembesar itu adalah poptifar, nanti kita akan melihat lebih lanjut siapakah sebenarnya yang berhak ditertawakan.

Kejadian: 37

37:36 Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.


Istilah Al Aziz didalam Quran

Dan wanita-wanita di kota berkata: "Istri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata." [Qur'an 12:30]

Raja berkata (kepada wanita-wanita itu):

"Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata: Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya. Berkata istri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar." [Qur'an 12:51]

Inilah yang kemudian dipermasalahkan Morey dan para orientalis lainnya mengenai nama Aziz sebenarnya quran mengatakan al-aziz bukan aziz yang merujuk nama orang, al aziz adalah sebutan bagi pembesar istana sikalangan kerajaan mesir waktu itu, yaitu menteri, mari kita lihat bagaimana Quran membela dirinya atas tuduhan itu:

Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah." (12:88)

Yusuf ternyata dipanggil al aziz juga oleh saudara-sudaranya, kenapa demikian sebab menurut Quran Al Aziz adalah pembesar Mesir diwaktu itu atau biasa disebut menteri, dan Quran memang tidak pernah menyatakan bahwa Al Aziz adalah nama lain Poptifar


Poptifar Apakah Hidup sezaman dengan Yusuf?

Kata poptifar secara tepat ditemukan dengan formula p3-di-p3-Rc satu-satunya pada stela cairo JE 65444, dengan tanggalan merujuk pada dinasty ke 21 pada priode pertengahan ketiga raha-raja mesir[2]

Kata poptihar sendiri berarti "pemberian dari tuhan Re"[3]

Dinasty keduapuluh satu memerintah mesir pada tahun 1069-945 sebelum masehi pada periode pertengahan ketiga.[4]

Perlu ditambahkan sebelum ditemukannya stela poptifar nama yang terdengar paling dekat adalah P3-di-Rc yang berada pada dinasty ke delapan belas pada masa kerajaan baru.[5]

Mengenai nama poptifar sendiri dijelaskan oleh profesor kitchen:

Akhirnya, Potiphera dan Potiphar. Formula yang pertama kali secara universal dikenal berasal dari bahasa Mesir P(a)-di-parec, "Hadiah dari (Tuhan-Matahari) Pre." Pada formula ini menunjukkan bentuk (Pa-di-Deity) baru dibuktikan pertamakali pada dinasti kesembilanbelas, pada abad ke 13 Sebelum Masehi, bukan sebelumnya; dan contoh yang aktual adalah kata Padipare muncul pada stela dari circa 1070 atau sesudahnya. Betapapun, tipe nama dari Pa-di-X adalah "modern" (contoh New Kingdom) sejajar dengan nama Didi-Deity dari permulaan millenium kedua. Kata Didi-Re dapat menjadi Pa-didi-P(re), kemudian Pa-di-pare. Nama Didi- sangat umum pada kelas menengah kerajaan; dan perubahan bentuk (awal dinasti kedelapan belas) menegaskan bentuk feminim, dengan akhiran dari deity (Ta-didit-es) sebelum kita mencapai bentuk yang final. Jadi , Pa-di-pare mungkin berada diantara abad ketiga belas atau setelahnya. Potiphar biasanya diambil dari nama yang sama dengan penghilanganya akhir konsonan, `ayin. Ini mungkin tidak biasanya, akan tetapi sekarang saya tidak bisa memecahkan lebih baik daripada ini! Dari empat nama (kemungkinan pada kenyataannya tiga, satu didalam dua bentuk), dua tepat dan dari penanggalan awal, satu tepat dan dari penanggalan sesudahnya, akan tetapi lebih mudah memperoleh bentuk awal. Varian yang diharapkan dari yang belakangan adalah salah satu yang tepat seperti itu, atau menunggu pemecahan lebih lanjut.[6]

Faktanya memang Poptifar baru digunakan pada tahun 1070 sebelum masehi bukan pada era sebelumnya, inilah yang kemudian menjadikan sejarah poptifar didalam bible menjadi sangat tidak mungkin terjadi sebab Yusuf sendiri diperkirakan hidup pada masa pertengahan kedua antara dinasty ke 13 sampai ke 17, pada tahun 1674 - 1553 sebelum masehi.

Menghadapi hal ini pemikir kristiani terkemuka schulman mencoba memberikan alternatif pembelaan dengan mengatakan bahwa penjelasan bible didalam kitab genesis harus dilihat sebagai novel sejarah bukan sejarah itu sendiri yang mengandung inti sejarah (?)

Kita harus ingat, bagaimanapun, bahwa siklus josep seharusnya tidak dilihat sebagai sejarah akan tetapi sebagai suatu novel sejarah yang mengandung inti memori sejarah, yang mungkin saja telah mengalami distorsi memori sejarah seperti pada umumnya. Meskipun kita mungkin saja bisa menjelaskan beberapa unsur yang ada kemudian sebagai penempatan kejadian pada waktu yang salah, merupakan hasil dari kesalahan editing, kita tidak dapat melakukan ini terhadap kasus nama perseorangan. Jumlah dan rincian dari unsur-unsur Mesir pada cerita menunjukkan secara jelas, bahwa pengarang telah memiliki pengetahuan tentang Mesir yang dia masukkan kedalam pekerjaannya untuk memberikan latar belakang dan bumbu yang tepat.[7]

Jadi jelaslah bahwa Bible amat salah dalam menjelaskan sejarah, setelah sejarah firaun kita menemukan sejarah poptifar juga ternyata bermasalah, sehingga bagaimanapun penjelasan atau bentuk pembelaan kaum kristiani atas problem yang menimpa kitab mereka akan terasa amat janggal dan malah menimbulkan masalah baru.

Berbeda dengan Quran yang menggunakan terminologi al aziz yang berarti pembesar maka quran tidak mengalami permasalahan sebagaimana yang ada pada Bible sehingga Quran tidak memikul dosa bible dalam catatan sejarah ini dan sekali lagi Quran membuktikan dirinya tidaklah menjiplak bible yang memang bermasalah bukan hanya dari konteks sejarah tapi juga segala segi yang melingkupinya.

Akhirnya Quran membuktikan sekali lagi dirinya memang benar wahyu Allah dan sekali lagi Bible membuktikan dirinya adalah buatan manusia kecuali kalau mereka ingin mengatakan Tuhannya lupa atau buta sejarah, sesungguhnya amat nyata kebodohan mereka walaupun jalan kebenaran dihadapkan kepada mereka namun mereka dengan angkuhnya menertawakan kebenaran yang akhirnya berujung pada diri mereka sendiri yang ditertawakan.

Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman dengan lurus!" Mereka menjawab: "Masakan kami beriman sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu. (Al-Baqarah: 13)

Wallahu A’lam Bishowab


[1] Genesis 37:36).(R. Morey, The Islamic Invasion: Confronting The World's Fastest Growing Religion, 1992, Harvest House Publishers: Eugene (OR), p. 140

[2] A. Hamada, "Stela Of Putiphar", Annales Du Service Des Antiquités De L'Égypte, 1939, op cit., Plate 39. For translation of stela see pp. 273-275

[3] A. Hamada, "Stela Of Putiphar", Annales Du Service Des Antiquités De L'Égypte, 1939, op cit., p. 275; K. A. Kitchen, "Potiphera" in J. D. Douglas (Organizing Editor), New Bible Dictionary, 1982, Second Edition, op cit., p. 951

[4] N. Grimal (Trans. Ian Shaw), A History Of Ancient Egypt, 1988 (1992 print), Blackwell Publishers: Oxford, p. 393

[5] J. M. A. Janssen, "Egyptological Remarks On The Story Of Joseph In Genesis", Jaarbericht Van Het Vooraziatisch-Egyptisch Genootschap Ex Oriente Lux, 1955-1956, Volume 5, No. 14, pp. 67-68

[6] K. A. Kitchen, On The Reliability Of The Old Testament, 2003, Wm. B. Eerdmans Publishing Company: Michigan, pp. 346-347; Nearly a similar argument is made by K. A. Kitchen, "Genesis 12-50 In The Near Eastern World", in R. S. Hess, G. J. Wenham & P. E. Satterthwaite (Eds.), He Swore An Oath: Biblical Themes From Genesis 12-50, 1994, The Paternoster Press: Carlisle (UK) and Baker Book House: Grand Rapids (MI), pp. 85-86

[7] A. R. Schulman, "On The Egyptian Name Of Joseph: A New Approach", Studien Zur Altägyptischen Kultur, 1975, op cit., p. 242

1 Comments:

At 8:04 pm , Anonymous Anonymous said...

http://www.purchaselevitranorx.com/#6pasukanbadar.blogspot.com - buy viagra [url=http://www.purchaselevitranorx.com/#4pasukanbadar.blogspot.com]levitra[/url] levitra
levitra 10mg

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home